Oberstleutnant Wolfram Freiherr von Richthofen (Leiter des Versuchs-Kommandos 88) dan Generalmajor Hugo Sperrle (Kommandeur der Legion Condor) di foto di Spanyol akhir tahun 1936. Pada bulan Juni 1936 sebelumnya, Richthofen (yang saat itu menjabat sebagai Leiter der Abteilung Prüfwesen RLM) bersiap untuk memberikan rekomendasi penghentian produksi Junkers Ju 87 "Stuka" yang dianggapnya sebagai sebuah kegagalan, tapi kemudian rekomendasinya di-veto oleh Ernst Udet yang menjadi atasannya. Terbukti kemudian langkah Udet ini merupakan langkah yang tepat, dan ironisnya kelak justru Richthofen terkenal ke seantero dunia sebagai pakar taktik serang-darat yang terutama mengandalkan keampuhan pesawat Stuka!
Upacara penganugerahan Spanienkreuz in Gold mit Brillanten yang diadakan di Hamburg tanggal 30 Mei 1939. Para penerimanya, dari kiri ke kanan: Oberleutnant Otto Bertram, Hauptmann Joachim Schlichting, Hauptmann Harro Harder, Hauptmann Werner Mölders, Hauptmann Wolfgang Schellmann, Oberleutnant Walter Oesau, Oberleutnant Reinhard Seiler, Major Martin Harlinghausen, Major Karl-Heinz Wolff, General der Flieger Hugo Sperrle, General der Flieger Helmuth Volkmann, dan Generalmajor Wolfram Freiherr von Richthofen
Generalmajor Dr.-ing. Wolfram Freiherr von Richthofen (Kommandeur der Legion Condor) sedang berbincang-bincang dengan Oberst Wilhelm Ritter von Thoma (Kommandeur Panzertruppen der Legion Condor). Von Thoma (1 September 1891 - 30 April 1948) mengenakan seragam Legion Condor, lengkap dengan beret hitam dan Panzertruppenabzeichen der Legion Condor
Foto ini diambil dalam waktu yang sama dengan foto sebelumnya, yang memperlihatkan Generalmajor Dr.-ing. Wolfram Freiherr von Richthofen (Kommandeur der Legion Condor) bersama dengan perwira Nasionalis Spanyol. Orang yang menghadap kamera sambil memakai kacamata adalah Jenderal Juan Vigón Suero-Díaz (30 Oktober 1880 - 25 Mei 1955), sementara yang memunggungi kita di sebelah kanan adalah Jenderal Luis Orgaz Yoldi (28 Mei 1881 - 31 Januari 1946)
Komandan Legion Condor, Generalmajor Wolfram Freiherr von Richthofen, menginspeksi pasukannya dengan diiringi oleh perwira Angkatan Udara Nasionalis Spanyol, bulan Mei 1939. Perwira yang memakai seragam biru langit di sebelah kiri adalah Alfredo Kindelán (13 Maret 1879 - 14 Desember 1962) yang merupakan Panglima AU Spanyol, sementara yang melambaikan tangan tidak lain adalah Francisco Franco sendiri (4 Desember 1892 - 20 November 1975), pemimpin Nasionalis Spanyol yang dibantu habis-habisan oleh Hitler dan Mussolini dalam Perang Saudara melawan kaum Republik. Di belakang Kindelán mengikuti Major i.G. Hans Seidemann (Chef des Stabes Legion Condor). Foto ini diambil oleh Hugo Jaeger tanggal 16 Mei 1939 di León, Spanyol, dimana Legion Condor mengadakan parade perpisahan pada penduduk kota tersebut
Upacara penyambutan sekaligus penghormatan terhadap Legion Condor yang dihelat di lapangan Lustgarten, Berlin, tanggal 6 Juni 1939. Adolf Hitler baru saja tiba di lokasi upacara dan langsung disambut oleh para pejabat yang berkepentingan. Dari kiri ke kanan: SS-Gruppenführer Karl Wolff (Chef der Hauptamt Persönlicher Stab Reichsführer-SS), Generaloberst Erhard Milch (Generalinspekteur der Luftwaffe als Vertreter des Oberbefehlshaber Göring), Generalmajor Wolfram Freiherr von Richthofen (Befehlshaber der Legion Condor), Generalfeldmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), dan General der Flieger Hugo Sperrle (Chef der Luftflotte 3). Yang menjadi supir di sebelah Hitler adalah SS-Sturmbannführer Erich Kempka
Adolf Hitler dalam upacara penghormatan Legion Condor. Seperti biasa, saya akan mencoba mengidentifikasi figur-figur terkenal yang nongol di foto ini: Di belakang Hitler adalah SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner; sedikit di sebelah kanan (memakai baju coklat menghadap kamera) adalah salah seorang komandan Legion Condor Hellmuth Volkmann (pangkat terakhir General der Flieger); tiga orang di bagian tengah dari kiri ke kanan: Großadmiral Erich Raeder, Generaloberst Walther von Brauchitsch dan Reichsmarschall Hermann Göring; perwira yang berjalan paling kanan dengan memakai baju coklat dan wajahnya tertutup bendera adalah komandan terakhir Legion Condor Wolfram Freiherr von Richthofen (pangkat terakhir Generalfeldmarschall); di belakang von Richthofen dengan seragam Allgemeine-SS hitam pasti anda pun tahu, Reichsführer Heinrich Himmler, sedangkan jenderal Luftwaffe di sebelahnya adalah Otto Deßloch (pangkat terakhir Generaloberst). Papan-papan nama yang berada di latar belakang berisikan mereka-mereka dari Legion Condor yang telah gugur di medan pertempuran Spanyol
Komandan terakhir Legion Condor, Generalmajor Dr.-Ing. Wolfram Freiherr von Richthofen (dia menerima diploma insinyur teknik tanggal 10 Mei 1924 dan gelar Doktor teknik tahun 1929), difoto oleh Hugo Jaeger dalam acara penerimaan Legion Condor di Berlin tanggal 6 Juni 1939. Dia adalah salah satu dari hanya 28 orang prajurit terpilih Jerman yang dianugerahi Spanienkreuz mit Schwertern in Gold mit Brillanten (tampak di saku kirinya, persis d bawah Wing Pilot Spanyol), yang dia terima pada tanggal di atas (6 Juni 1939).Di saku kanannya kita bisa melihat dua medali Spanyol lainnya: "Medalla Militar Individual" dan "Medalla de la Campaña 1936-1939" yang diberikan pada semua pasukan yang tergabung di pihak Nasionalis Franco (termasuk Legion Condor) dalam Perang Saudara Spanyol. Dia masih mempunyai hubungan saudara dengan Manfred von Richthofen, jagoan udara paling top dalam Perang Dunia Pertama
Generalmajor Wolfram Freiherr von Richthofen dalam sebuah foto studio dari tahun 1939. Dia mengenakan mantel jenderal khas Luftwaffe yang berkerah putih dan dinamakan sebagai kleiner-rock, sementara di seragamnya tersembul medali Preußisches Militär-Flugzeugführer-Abzeichen yang didapatkannya dalam Perang Dunia Pertama sebagai penerbang pesawat tempur. Kedua orang sepupunya yang terkenal, Manfred dan Lothar von Richthofen, adalah yang pertama mengajak Wolfram untuk bergabung dengan Luftstreitkräfte (unit udara Kekaisaran Jerman). Ironisnya, di patroli pertama barengan Manfred, sepupunya yang merupakan pemegang rekor kemenangan terbanyak dalam Perang Dunia I (80 pesawat ditembak jatuh) tersebut terbunuh setelah pesawatnya jatuh (April 1918)! Wolfram terus terbang, dan memperoleh delapan kemenangan sebelum Perdamaian bulan November 1918
Reichsmarschall Hermann Göring dan Generalmajor Wolfram Freiherr von Richthofen. Richthofen bergabung dengan Luftwaffe setelah menerima ajakan dari mantan komandannya dari JG 1 di Perang Dunia Pertama yang tidak lain adalah Göring. Pada awalnya hubungan kedua orang tersebut berjalan dengan sangat baik, tapi kemudian seiring dengan keteterannya Luftwaffe dalam perang udara melawan Sekutu dan Rusia, Richthofen mulai mengeluarkan kritik-kritik pedas terhadap cara kepemimpinan Göring yang membuat hubungan mereka menjadi renggang
Generalmajor Wolfram Freiherr von Richthofen dengan segambreng medali dan penghargaan yang "tertancap" di seragamnya: Daftar medali yang diperoleh selama karir militernya: 1914 Eisernes Kreuzes II.Klasse (21 September 1914) dan I.Klasse (Juni 1918); Preußisches Militär-Flugzeugführer-Abzeichen; Ehrenkreuz für Frontkämpfer; Wehrmacht-Dienstauszeichnung IV. bis I. Klasse; Gemeinsames Flugzeugführer-und Beobachterabzeichen in Gold mit Brillanten; Medalla de la Campaña de España; Königlicher Spanische Flugzeugführer-Abzeichen; Medalla Militar Individual de España con Diamantes (6 Juni 1939); Spanienkreuz mit Schwertern in Gold mit Brillanten (6 Juni 1939); Kriegserinnerungs-Ärmelband “Jagdgeschwader Freiherr von Richthofen Nr. 1 1917/1918”; 1939 Spange zum Eisernes Kreuzes II.Klasse (12 September 1939) dan I.Klasse (25 September 1939); Königlicher Rumänien Orden “Michael der Tapfere” III.Klasse (29 Juli 1942) dan II.Klasse (15 Februari 1943); Medaille “Winterschlacht im Osten 1941/1942”; Krimschild; Ärmelband "Kreta"; Ritterkreuz #31 (17 Mei 1940) dan Eichenlaub #26 (17 Juli 1941)
Generalfeldmarschall Wolfram Freiherr von Richthofen adalah sepupu dari legenda udara Jerman terbesar Jerman dalam Perang Dunia I Manfred Freiherr von Richthofen. Generalmajor von Richthofen menjadi komandan ketiga sekaligus terakhir Legion Condor (1 November 1938 - 18 Juli 1939) menggantikan Generalleutnant Hellmuth Volkmann. Dia adalah salah satu dari 28 orang peraih Spanienkreuz in Gold mit Brillanten
Wolfram Freiherr von Richthofen dalam sebuah upacara Luftwaffe, yang tampaknya merupakan acara penganugerahan medali (perhatikan kotak medali di tangan penerima di kiri serta urkunde alias dokumen di tangan perwira di kanan!). Upacara ini diselenggarakan di sebuah lapangan udara dengan disaksikan oleh seluruh anggota unit. Begitu rapinya sang penerima berbaris, sehingga kalau tidak ada sepatu dan bayangan, saya akan menyangka bahwa yang berdiri hanya seorang dan bukannya empat!
Wolfram Freiherr von Richthofen sebagai General der Flieger dan Kommandierender General VIII. Fliegerkorps. Saking berprestasinya, dia dipromosikan menjadi General der Flieger tanggal 19 Juli 1940 dari Generalmajor dengan meloncati pangkat Generalleutnant (contoh kasus serupa adalah Hans Jeschonnek)! Medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes sendiri diperolehnya tanggal 17 Mei 1940 sebagai Generalmajor dan Kommandierender General VIII. Fliegerkorps
Wolfram Freiherr von Richthofen sebagai General der Flieger dan Kommandierender General VIII. Fliegerkorps. Unit udara spesialis serang-darat ini didirikan tanggal 19 Juli 1939 di Oppeln dengan nama pertama Fliegerführer z.b.V. (zur besonderen Verwendung: untuk penugasan khusus). Fliegerführer z.b.V dinamai ulang menjadi VIII. Fliegerkorps tanggal 10 November 1939. Korps ini juga dikenal sebagai Luftwaffenkommando Schlesien antara 25 Januari 1945 s/d 2 Februari 1945 dan kemudian disatukan dengan Luftgau-Kommando VIII tanggal 28 April 1945 sehingga dinamai ulang menjadi Luftwaffenkommando VIII
Para jenderal Luftwaffe dalam penyerbuan Jerman ke Balkan bulan April 1941 (yang biasa disebut sebagai Unternehmen Marita). Dari kiri ke kanan: General der Flieger Alexander Löhr (Chef der Luftflotte 4), Generalleutnant Walter Surén (Höherer Nachrichtenführer bei der Luftflotte 4) dan General der Flieger Dr.-ing. Wolfram Freiherr von Richthofen (Kommandierender General VIII. Fliegerkorps)
Negosiasi penyerahan senjata pasukan Yunani di Larissa tanggal 28 April 1941. Para komandan pasukan Jerman sedang berbincang-bincang di antara mereka. Dari kiri ke kanan: General der Infanterie Franz Böhme (Kommandierender General XVIII. Gebirgskorps); Generalfeldmarschall Wilhelm List (Oberbefehlshaber 12.Armee); Generalmajor Hans von Greiffenberg (Chef des Generalstabes 12.Armee); General der Flieger Wolfram Freiherr von Richthofen (Kommandierender General VIII. Fliegerkorps); dan General der Kavallerie Georg Stumme (Kommandierender General XXXX.Panzer-Korps). Stumme hanya kelihatan einheitsmütze-nya saja, tertutup oleh bahu kekarnya von Richthofen!
Parade kemenangan pasukan Jerman setelah kesuksesan Unternehmen Marita yang diadakan di lapangan Syntagma, Athena, di depan Istana Kerajaan Tua, tanggal 3 Mei 1941. Para prajurit dari Fallschirmjäger-Regiment 2 berbaris rapi melintasi podium, dengan tiga orang berdiri di atasnya, dari kiri ke kanan: General der Kavallerie Georg Stumme (Kommandierender General XXXX.Panzer-Korps), Generalfeldmarschall Wilhelm List (Oberbefehlshaber 12. Armee), dan General der Flieger Wolfram Freiherr von Richthofen (Kommandierender General VIII. Fliegerkorps). Di baris belakang kita juga bisa melihat Generalmajor Julius "Papa" Ringel (Kommandeur 5. Gebirgs-Division) di belakang Stumme; Generalleutnant Rudolf Veiel (Kommandeur 2. Panzer-Division) di sebelah Ringel; dan Generalmajor Gustav Fehn (Kommandeur 5. Panzer-Division) di belakang Richthofen
Parade kemenangan pasukan Jerman setelah kesuksesan Unternehmen Marita yang diadakan di lapangan Syntagma, Athena, di depan Istana Kerajaan Tua, tanggal 3 Mei 1941. Dari kiri ke kanan: General der Infanterie Franz Boehme (Kommandierender General XVIII. Gebirgskorps); Generalfeldmarschall Wilhelm List (Oberbefehlshaber 12. Armee); General der Flieger Wolfram Freiherr von Richthofen (Kommandierender General VIII. Fliegerkorps); ajudan tak dikenal; dan Generalmajor Ferdinand Schörner (Kommandeur 6. Gebirgs-Division)
Pertemuan para perwira tinggi Wehrmacht di tengah-tengah berlangsungnya invasi Jerman atas Rusia (Unternehmen Barbarossa). Dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Fedor von Bock (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Mitte); Oberst i.G. Walther von Hünersdorff (Chef des Generalstabes Panzergruppe 3); Generaloberst Hermann Hoth (Oberbefehlshaber Panzergruppe 3); dan General der Flieger Wolfram Freiherr von Richthofen (Kommandierender General VIII. Fliegerkorps). Foto diambil tanggal 8 Juli 1941 oleh Kriegsberichter Moosdorf (atau Mossdorf?) dari Propaganda-Kompanie 697 pada saat sedang berlangsungnya Pertempuran Smolensk
General der Flieger Wolfram Freiherr von Richthofen (Kommandierender General VIII. Fliegerkorps) mencoba duduk di atas kursi pilot pesawat penghubung kecil Fieseler Fi 156 "Storch", Oktober 1941. Sang "Jenderal Terbang" memang biasa menerbangkan sendiri pesawat dari jenis tersebut saat kampanye perang Jerman sedang berlangsung demi untuk melihat situasi di front depan pertempuran dengan mata kepalanya sendiri!
Wolfram Freiherr von Richthofen sebagai General der Flieger dan Kommandierender General VIII. Fliegerkorps. Dia adalah ahli taktik serang-darat Luftwaffe yang berada di balik pengembangan mesin perangnya yang paling terkenal: Junkers Ju 87 "Stuka". Richthofen juga merupakan salah satu tokoh utama di balik pendirian Luftwaffe, meskipun secara pribadi namanya kalah jauh mentereng dibandingkan dengan sepupunya, Manfred von Richthofen alias "Red Baron". Dia ikut terlibat aktif dalam tujuh kampanye udara utama Jerman dalam Perang Dunia II dari rentang 1936-1944, dan sebagai seorang komandan udara senior selalu berada di tengah-tengah setiap aksi pertempuran
Foto berwarna General der Flieger Wolfram Freiherr von Richthofen yang dibuat tak lama setelah dia dianugerahi Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #26 tanggal 17 Juli 1941 sebagai Kommandierender General VIII. Fliegerkorps. Medali ini didapatkannya tak lama setelah korpsnya berperan utama dalam menghancurkan pasukan darat Soviet dalam Pengepungan Smolensk
Generaloberst Alexander Löhr (Chef der Luftflotte 4) dan Generaloberst Wolfram Freiherr von Richthofen (Kommandierender General VIII. Fliegerkorps) sedang berbincang-bincang sambil berdiri di belakang sebuah pesawat. Foto di atas diambil tanggal 1 Februari 1942 di front Rusia oleh Kriegsberichter Briecke dari Propaganda-Kompanie Luftwaffe 8
Oberstleutnant im Generalstab Torsten Christ (Chef des Generalstabes VIII. Fliegerkorps) dan Generaloberst Wolfram Freiherr von Richthofen (Kommandierender General VIII. Fliegerkorps) di front Krimea. Christ mengenakan pita Blutorden (Ordo Darah) di saku kanannya, yang menandakan bahwa setidaknya dia pernah ikut terlibat dalam kudeta Partai Nazi tahun 1923 (Münich Putsch)
Masih diambil dari waktu yang sama dengan foto sebelumnya. Dari kiri ke kanan:Generaloberst Wolfram Freiherr von Richthofen (Kommandierender General VIII. Fliegerkorps), Generaloberst Hans Jeschonnek (Chef des Generalstabes der Luftwaffe), danOberstleutnant im Generalstab Torsten Christ (Chef des Generalstabes VIII. Fliegerkorps). Jeschonnek nantinya ko'it bunuh diri tanggal 18 Agustus 1943 tak lama setelah serangan bom Sekutu ke Peenemünde
Generaloberst Wolfram Freiherr von Richthofen (Kommandierender General VIII. Fliegerkorps) dan Major Hubertus Hitschhold (Gruppenkommandeur I./Stukageschwader 2 "Immelmann"). Hitschhold tercatat dalam sejarah sebagai salah satu pilot Stuka pertama sekaligus Staffelkapitän pertama pada tahun 1937. I./StG 2 di bawah komandonya ikut berpartisipasi dalam Pertempuran Kreta dan menenggelamkan kapal perusak Inggris "HMS Greyhound" (1.350 GRT) tanggal 22 Mei 1941 serta "HMS Kelly" (1.760 GRT) dan "HMS Kashmir" (1.690 GRT) keesokan harinya!
Acara kunjungan Richthofen ke KG (Kampfgeschwader) 76. Dari kiri ke kanan: Oberleutnant Horst Müller (Flugzeugführer II.Gruppe / Kampfgeschwader 76); ajudan tak dikenal;Oberstleutnant Dr.-ing. Ernst Bormann (Geschwaderkommodore Kampfgeschwader 76) ;Generaloberst Wolfram Freiherr von Richthofen (Kommandierender General VIII. Fliegerkorps); dan Major tak dikenal
Generaloberst Wolfram Freiherr von Richthofen (Kommandierender General VIII. Fliegerkorps) bersama dengan para perwira staff angkatan udara dari negara sahabat Bulgaria. Nomor dua dari kanan adalah Oberst Rudolf Meister (Chef des Stabes VIII. Fliegerkorps) yang memakai strip pink di celana, sementara paling kanan adalah Oberst Kuno Brockmann (Sonderstab Bulgarien). Foto ini diambil dalam rangkaian misi persahabatan Luftwaffe ke Sofia (ibukota Bulgaria)
Parade kemenangan pasukan Jerman setelah kesuksesan Unternehmen Marita yang diadakan di lapangan Syntagma, Athena, di depan Istana Kerajaan Tua, tanggal 3 Mei 1941. Para prajurit dari Fallschirmjäger-Regiment 2 berbaris rapi melintasi podium, dengan tiga orang berdiri di atasnya, dari kiri ke kanan: General der Kavallerie Georg Stumme (Kommandierender General XXXX.Panzer-Korps), Generalfeldmarschall Wilhelm List (Oberbefehlshaber 12. Armee), dan General der Flieger Wolfram Freiherr von Richthofen (Kommandierender General VIII. Fliegerkorps). Di baris belakang kita juga bisa melihat Generalmajor Julius "Papa" Ringel (Kommandeur 5. Gebirgs-Division) di belakang Stumme; Generalleutnant Rudolf Veiel (Kommandeur 2. Panzer-Division) di sebelah Ringel; dan Generalmajor Gustav Fehn (Kommandeur 5. Panzer-Division) di belakang Richthofen
Parade kemenangan pasukan Jerman setelah kesuksesan Unternehmen Marita yang diadakan di lapangan Syntagma, Athena, di depan Istana Kerajaan Tua, tanggal 3 Mei 1941. Dari kiri ke kanan: General der Infanterie Franz Boehme (Kommandierender General XVIII. Gebirgskorps); Generalfeldmarschall Wilhelm List (Oberbefehlshaber 12. Armee); General der Flieger Wolfram Freiherr von Richthofen (Kommandierender General VIII. Fliegerkorps); ajudan tak dikenal; dan Generalmajor Ferdinand Schörner (Kommandeur 6. Gebirgs-Division)
Pertemuan para perwira tinggi Wehrmacht di tengah-tengah berlangsungnya invasi Jerman atas Rusia (Unternehmen Barbarossa). Dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Fedor von Bock (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Mitte); Oberst i.G. Walther von Hünersdorff (Chef des Generalstabes Panzergruppe 3); Generaloberst Hermann Hoth (Oberbefehlshaber Panzergruppe 3); dan General der Flieger Wolfram Freiherr von Richthofen (Kommandierender General VIII. Fliegerkorps). Foto diambil tanggal 8 Juli 1941 oleh Kriegsberichter Moosdorf (atau Mossdorf?) dari Propaganda-Kompanie 697 pada saat sedang berlangsungnya Pertempuran Smolensk
General der Flieger Wolfram Freiherr von Richthofen (Kommandierender General VIII. Fliegerkorps) mencoba duduk di atas kursi pilot pesawat penghubung kecil Fieseler Fi 156 "Storch", Oktober 1941. Sang "Jenderal Terbang" memang biasa menerbangkan sendiri pesawat dari jenis tersebut saat kampanye perang Jerman sedang berlangsung demi untuk melihat situasi di front depan pertempuran dengan mata kepalanya sendiri!
Wolfram Freiherr von Richthofen sebagai General der Flieger dan Kommandierender General VIII. Fliegerkorps. Dia adalah ahli taktik serang-darat Luftwaffe yang berada di balik pengembangan mesin perangnya yang paling terkenal: Junkers Ju 87 "Stuka". Richthofen juga merupakan salah satu tokoh utama di balik pendirian Luftwaffe, meskipun secara pribadi namanya kalah jauh mentereng dibandingkan dengan sepupunya, Manfred von Richthofen alias "Red Baron". Dia ikut terlibat aktif dalam tujuh kampanye udara utama Jerman dalam Perang Dunia II dari rentang 1936-1944, dan sebagai seorang komandan udara senior selalu berada di tengah-tengah setiap aksi pertempuran
Foto berwarna General der Flieger Wolfram Freiherr von Richthofen yang dibuat tak lama setelah dia dianugerahi Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #26 tanggal 17 Juli 1941 sebagai Kommandierender General VIII. Fliegerkorps. Medali ini didapatkannya tak lama setelah korpsnya berperan utama dalam menghancurkan pasukan darat Soviet dalam Pengepungan Smolensk
Generaloberst Alexander Löhr (Chef der Luftflotte 4) dan Generaloberst Wolfram Freiherr von Richthofen (Kommandierender General VIII. Fliegerkorps) sedang berbincang-bincang sambil berdiri di belakang sebuah pesawat. Foto di atas diambil tanggal 1 Februari 1942 di front Rusia oleh Kriegsberichter Briecke dari Propaganda-Kompanie Luftwaffe 8
Oberstleutnant im Generalstab Torsten Christ (Chef des Generalstabes VIII. Fliegerkorps) dan Generaloberst Wolfram Freiherr von Richthofen (Kommandierender General VIII. Fliegerkorps) di front Krimea. Christ mengenakan pita Blutorden (Ordo Darah) di saku kanannya, yang menandakan bahwa setidaknya dia pernah ikut terlibat dalam kudeta Partai Nazi tahun 1923 (Münich Putsch)
Masih diambil dari waktu yang sama dengan foto sebelumnya. Dari kiri ke kanan:Generaloberst Wolfram Freiherr von Richthofen (Kommandierender General VIII. Fliegerkorps), Generaloberst Hans Jeschonnek (Chef des Generalstabes der Luftwaffe), danOberstleutnant im Generalstab Torsten Christ (Chef des Generalstabes VIII. Fliegerkorps). Jeschonnek nantinya ko'it bunuh diri tanggal 18 Agustus 1943 tak lama setelah serangan bom Sekutu ke Peenemünde
Generaloberst Wolfram Freiherr von Richthofen (Kommandierender General VIII. Fliegerkorps) dan Major Hubertus Hitschhold (Gruppenkommandeur I./Stukageschwader 2 "Immelmann"). Hitschhold tercatat dalam sejarah sebagai salah satu pilot Stuka pertama sekaligus Staffelkapitän pertama pada tahun 1937. I./StG 2 di bawah komandonya ikut berpartisipasi dalam Pertempuran Kreta dan menenggelamkan kapal perusak Inggris "HMS Greyhound" (1.350 GRT) tanggal 22 Mei 1941 serta "HMS Kelly" (1.760 GRT) dan "HMS Kashmir" (1.690 GRT) keesokan harinya!
Acara kunjungan Richthofen ke KG (Kampfgeschwader) 76. Dari kiri ke kanan: Oberleutnant Horst Müller (Flugzeugführer II.Gruppe / Kampfgeschwader 76); ajudan tak dikenal;Oberstleutnant Dr.-ing. Ernst Bormann (Geschwaderkommodore Kampfgeschwader 76) ;Generaloberst Wolfram Freiherr von Richthofen (Kommandierender General VIII. Fliegerkorps); dan Major tak dikenal
Generaloberst Wolfram Freiherr von Richthofen (Kommandierender General VIII. Fliegerkorps) bersama dengan para perwira staff angkatan udara dari negara sahabat Bulgaria. Nomor dua dari kanan adalah Oberst Rudolf Meister (Chef des Stabes VIII. Fliegerkorps) yang memakai strip pink di celana, sementara paling kanan adalah Oberst Kuno Brockmann (Sonderstab Bulgarien). Foto ini diambil dalam rangkaian misi persahabatan Luftwaffe ke Sofia (ibukota Bulgaria)
Generalleutnant Hans-Valentin Hube (Kommandeur 16. Panzer-Division) bersama dengan Generaloberst Wolfram Freiherr von Richthofen (Chef der Luftflotte 4) di pinggiran kota Stalingrad, 23 Agustus 1942. Di lengan Richthofen terpampang pita lengan bertuliskan "Jagdgeschwader Frhr. V. Richthofen Nr. 1 1917/18” yang merupakan penghormatan atas jagoan terbang terbaik dalam Perang Dunia Pertama, Manfred von Richthofen, yang juga merupakan sepupu Wolfram. 23 Agustus 1942 tercatat sebagai hari pertama serangan atas Stalingrad, dan juga hari pertama serangan Kampfgruppe Kumpen terhadap pinggiran utara Spartakovka. Dalam foto ini, juga terlihat di sebelah kiri Hauptmann Robert Strack, sementara dua orang "funker" (petugas radio) di kanan adalah Gefreiter Quentaux dan Gefreiter Luckner dari 2./Panzer-Nachrichten-Abteilung 16 (bagian dari 16.Panzer-Division). Strack merupakan Ia Erster Generalstabsoffizier (Führung und Ausbildung) atau perwira Operasi di 16.Panzer-Division. Dia lahir tanggal 21 Juli 1913 di Durlach dan mati bunuh diri di utara Stalingrad tanggal 2 Februari 1943, yang juga merupakan hari terakhir Pertempuran Stalingrad
Generaloberst Friedrich Paulus (Oberbefehlshaber 6. Armee) dan Generaloberst Wolfram Freiherr von Richthofen (Chef der Luftflotte 4) dalam gerak maju ke Stalingrad, musim panas 1942. Wehrmachtbericht edisi hari Rabu tertanggal 12 Agustus 1942: "Wie durch Sondermeldung bekanntgegeben, haben Truppen des Heeres unter Führung des Generals der Panzertruppen Paulus, hervorragend unterstützt durch die Flakartillerie und die fliegenden Verbände der Luftwaffe unter Führung des Generalobersten Freiherrn von Richthofen, im Grossen Don-Bogen westlich Kalatsch die Masse der sowjetrussischen 62. Armee und starke Teile der 1. Panzerarmee vernichtet" (seperti telah diumumkan dalam pesan khusus, pasukan AD di bawah komando General der Panzertruppe Paulus, yang secara luar biasa didukung penuh oleh artileri anti serangan udara dan formasi-formasi udara Luftwaffe di bawah komando Generaloberst Freiherr von Richthofen, menghancurkan secara massal AD ke-62 Soviet dan sebagian besar Pasukan Tank ke-1 di busur Don akbar sebelah barat Kalach)
Wolfram Freiherr von Richthofen sebagai Generaloberst dengan medali Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #26 tergantung di lehernya. Medali ini didapatkannya tanggal 17 Juli 1941 saat dia masih berpangkat General der Flieger dan menjabat sebagai Kommandierender General VIII. Fliegerkorps. Foto ini merupakan salah satu seri dari Hoffmann Postkarten yang diterbitkan di masa perang
Dari kiri ke kanan: Hauptmann Georg Jakob (Gruppenkommandeur III./Stukageschwader 77), Generaloberst Wolfram Freiherr von Richthofen (Kommandierender General VIII. Fliegerkorps), dan Oberst Benno Kosch (Geschwaderkommodore Kampfgeschwader 55 "Greif"). Foto kemungkinan diambil di lapangan udara Sarabus atau Kharkov. Rada unik juga melihat celana Richthofen yang tidak biasa, tidak standar jenderal Luftwaffe yang ber-strip putih di samping luar seperti umumnya!
Foto karya Heinrich Hoffmann ini (yang pertama kali dipublikasikan tanggal 18 Maret 1943) memperlihatkan Adolf Hitler dalam kunjungannya ke markas besar Heeresgruppe Süd di Zaporozhye tanggal 10 Maret 1943, beberapa saat sebelum ofensif Manstein yang berhasil merebut kembali Kharkov dari tangan pasukan Rusia. Disini Sang Führer berjabat tangan dengan Erich von Manstein (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd), sementara yang berdiri paling kanan adalah Wolfram Freiherr von Richthofen (Chef der Luftflotte 4), yang baru saja diangkat sebagai Generalfeldmarschall Luftwaffe tanggal 16 Februari sebelumnya. Di belakang Richthofen yang lagi nyengeh adalah SS-Oberführer Hans Baur, pilot pribadi Hitler. Di foto ini pula kita bisa melihat panji Krimschild di lengan kiri Manstein yang didapatnya awal 1943. Ini adalah Krimschild standar, karena nantinya dia dianugerahi Krimschild in Gold sebagai hadiah ultah dari para staffnya tanggal 24 November 1943. Krimschild in Gold sendiri sebelumnya telah diberikan oleh Manstein kepada Marsekal Ion Antonescu dari Rumania tanggal 3 Juli 1943 di Bukarest. Kunjungan-kunjungan militer semacam ini seringkali dimanfaatkan oleh para pembenci Hitler sebagai kesempatan melakukan pembunuhan terhadapnya, dan Hitler telah cukup cerdik dengan meng-counternya dengan jalan membatalkan sebagian di antaranya, seringkali di menit-menit akhir!
Generalfeldmarschall Wolfram Freiherr von Richthofen dalam sebuah foto studio berwarna asli dengan rokok tertempel di mulutnya. Foto yang cool dan tidak biasa di masa itu! Dia mengenakan fellmantel (jaket bulu) tebal yang mengindikasikan bahwa foto ini diambil di musim dingin
Perundingan para panglima militer Jerman di Front Timur yang diadakan di markas besar Heeresgruppe Süd di Zaporozhye tanggal 9 Maret 1943. Dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Erich von Manstein (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd), Generaloberst Richard Ruoff (Oberbefehlshaber 17. Armee); Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler); General der Infanterie Kurt Zeitzler (Chef des Generalstabes des Heeres); Generalfeldmarschall Ewald von Kleist (Oberbefehlshaber Heeresgruppe A); General der Panzertruppe Werner Kempf (Kommandierender General Armeeabteilung Kempf); Generalfeldmarschall (Luftwaffe) Dr.-Ing. Wolfram Freiherr von Richthofen (Oberbefehlshaber Luftflotte 4); General der Flakartillerie (Luftwaffe) Otto Deßloch (Kommandierender General I. Flak-Korps); Generalmajor Rudolf Schmundt (Chefadjutant des Heeres beim Führer und Oberbefehlshaber der Wehrmacht); General der Kavallerie Eberhard von Mackensen (Oberbefehlshaber 1. Panzer-Armee); dan General der Infanterie Karl-Adolf Hollidt (Oberbefehlshaber 6. Armee)
Generalfeldmarschall Wolfram Freiherr von Richthofen (Oberbefehlshaber Luftflotte 2) melihat peta front Italia dan melihat kondisi lapangan bersama dengan para perwira Luftwaffe yang mengenakan tropenuniform (pakaian tropis) berwarna cerah. Foto diambil oleh Kriegsberichter Rauchwetter dari PK (Propaganda-Kompanie) Luftflotte 2 bulan Mei 1944
Dua orang petinggi Luftwaffe di Front Italia: Generalfeldmarschall Albert Kesselring (Oberbefehlshaber Südwest und Heeresgruppe C) dan Generalfeldmarschall Wolfram Freiherr von Richthofen (Oberbefehlshaber Luftflotte 2). Foto ini diambil dari album pribadi Richthofen dan memperlihatkan saat kedua orang tersebut meninjau pos komando depan di sektor Nettuno
Generaloberst Friedrich Paulus (Oberbefehlshaber 6. Armee) dan Generaloberst Wolfram Freiherr von Richthofen (Chef der Luftflotte 4) dalam gerak maju ke Stalingrad, musim panas 1942. Wehrmachtbericht edisi hari Rabu tertanggal 12 Agustus 1942: "Wie durch Sondermeldung bekanntgegeben, haben Truppen des Heeres unter Führung des Generals der Panzertruppen Paulus, hervorragend unterstützt durch die Flakartillerie und die fliegenden Verbände der Luftwaffe unter Führung des Generalobersten Freiherrn von Richthofen, im Grossen Don-Bogen westlich Kalatsch die Masse der sowjetrussischen 62. Armee und starke Teile der 1. Panzerarmee vernichtet" (seperti telah diumumkan dalam pesan khusus, pasukan AD di bawah komando General der Panzertruppe Paulus, yang secara luar biasa didukung penuh oleh artileri anti serangan udara dan formasi-formasi udara Luftwaffe di bawah komando Generaloberst Freiherr von Richthofen, menghancurkan secara massal AD ke-62 Soviet dan sebagian besar Pasukan Tank ke-1 di busur Don akbar sebelah barat Kalach)
Wolfram Freiherr von Richthofen sebagai Generaloberst dengan medali Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #26 tergantung di lehernya. Medali ini didapatkannya tanggal 17 Juli 1941 saat dia masih berpangkat General der Flieger dan menjabat sebagai Kommandierender General VIII. Fliegerkorps. Foto ini merupakan salah satu seri dari Hoffmann Postkarten yang diterbitkan di masa perang
Dari kiri ke kanan: Hauptmann Georg Jakob (Gruppenkommandeur III./Stukageschwader 77), Generaloberst Wolfram Freiherr von Richthofen (Kommandierender General VIII. Fliegerkorps), dan Oberst Benno Kosch (Geschwaderkommodore Kampfgeschwader 55 "Greif"). Foto kemungkinan diambil di lapangan udara Sarabus atau Kharkov. Rada unik juga melihat celana Richthofen yang tidak biasa, tidak standar jenderal Luftwaffe yang ber-strip putih di samping luar seperti umumnya!
Foto karya Heinrich Hoffmann ini (yang pertama kali dipublikasikan tanggal 18 Maret 1943) memperlihatkan Adolf Hitler dalam kunjungannya ke markas besar Heeresgruppe Süd di Zaporozhye tanggal 10 Maret 1943, beberapa saat sebelum ofensif Manstein yang berhasil merebut kembali Kharkov dari tangan pasukan Rusia. Disini Sang Führer berjabat tangan dengan Erich von Manstein (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd), sementara yang berdiri paling kanan adalah Wolfram Freiherr von Richthofen (Chef der Luftflotte 4), yang baru saja diangkat sebagai Generalfeldmarschall Luftwaffe tanggal 16 Februari sebelumnya. Di belakang Richthofen yang lagi nyengeh adalah SS-Oberführer Hans Baur, pilot pribadi Hitler. Di foto ini pula kita bisa melihat panji Krimschild di lengan kiri Manstein yang didapatnya awal 1943. Ini adalah Krimschild standar, karena nantinya dia dianugerahi Krimschild in Gold sebagai hadiah ultah dari para staffnya tanggal 24 November 1943. Krimschild in Gold sendiri sebelumnya telah diberikan oleh Manstein kepada Marsekal Ion Antonescu dari Rumania tanggal 3 Juli 1943 di Bukarest. Kunjungan-kunjungan militer semacam ini seringkali dimanfaatkan oleh para pembenci Hitler sebagai kesempatan melakukan pembunuhan terhadapnya, dan Hitler telah cukup cerdik dengan meng-counternya dengan jalan membatalkan sebagian di antaranya, seringkali di menit-menit akhir!
Generalfeldmarschall Wolfram Freiherr von Richthofen dalam sebuah foto studio berwarna asli dengan rokok tertempel di mulutnya. Foto yang cool dan tidak biasa di masa itu! Dia mengenakan fellmantel (jaket bulu) tebal yang mengindikasikan bahwa foto ini diambil di musim dingin
Perundingan para panglima militer Jerman di Front Timur yang diadakan di markas besar Heeresgruppe Süd di Zaporozhye tanggal 9 Maret 1943. Dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Erich von Manstein (Oberbefehlshaber Heeresgruppe Süd), Generaloberst Richard Ruoff (Oberbefehlshaber 17. Armee); Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler); General der Infanterie Kurt Zeitzler (Chef des Generalstabes des Heeres); Generalfeldmarschall Ewald von Kleist (Oberbefehlshaber Heeresgruppe A); General der Panzertruppe Werner Kempf (Kommandierender General Armeeabteilung Kempf); Generalfeldmarschall (Luftwaffe) Dr.-Ing. Wolfram Freiherr von Richthofen (Oberbefehlshaber Luftflotte 4); General der Flakartillerie (Luftwaffe) Otto Deßloch (Kommandierender General I. Flak-Korps); Generalmajor Rudolf Schmundt (Chefadjutant des Heeres beim Führer und Oberbefehlshaber der Wehrmacht); General der Kavallerie Eberhard von Mackensen (Oberbefehlshaber 1. Panzer-Armee); dan General der Infanterie Karl-Adolf Hollidt (Oberbefehlshaber 6. Armee)
Generalfeldmarschall Wolfram Freiherr von Richthofen (Oberbefehlshaber Luftflotte 2) melihat peta front Italia dan melihat kondisi lapangan bersama dengan para perwira Luftwaffe yang mengenakan tropenuniform (pakaian tropis) berwarna cerah. Foto diambil oleh Kriegsberichter Rauchwetter dari PK (Propaganda-Kompanie) Luftflotte 2 bulan Mei 1944
Dua orang petinggi Luftwaffe di Front Italia: Generalfeldmarschall Albert Kesselring (Oberbefehlshaber Südwest und Heeresgruppe C) dan Generalfeldmarschall Wolfram Freiherr von Richthofen (Oberbefehlshaber Luftflotte 2). Foto ini diambil dari album pribadi Richthofen dan memperlihatkan saat kedua orang tersebut meninjau pos komando depan di sektor Nettuno
Sumber :
Buku "Wir Kämpften auf der Krim 1941/42"
Buku "World War II in Photographs" karya Richard Holmes
Majalah "Der Adler" edisi 20 Mei 1941
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
Foto koleksi pribadi Docarchiv
Foto koleksi pribadi Erik Martin
Foto koleksi pribadi Henner Lindlar
Foto koleksi pribadi Humberto Corado
Buku "Wir Kämpften auf der Krim 1941/42"
Buku "World War II in Photographs" karya Richard Holmes
Majalah "Der Adler" edisi 20 Mei 1941
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
Foto koleksi pribadi Docarchiv
Foto koleksi pribadi Erik Martin
Foto koleksi pribadi Henner Lindlar
Foto koleksi pribadi Humberto Corado
Tidak ada komentar:
Posting Komentar